Magnet Jakarta Fair 2011

Meski sudah lebih dari 5 tahun saya tinggal di Depok dan hampir setiap hari menjejakkan kaki di Jakarta untuk urusan mencari sesuap nasi, selama ini saya belum pernah mengunjungi Jakarta Fair atau sebutan populernya PRJ (Pekan Raya Jakarta). Padahal PRJ konon merupakan arena pameran dagang terbesar di Asia Tenggara dan nomor 2 di dunia, hanya kalah dari Sanghai Expo di China.

JI Expo Arena Pekan Raya Jakarta

Saya selalu malas untuk pergi ke Jakarta di luar urusan kerja. Kemacetan dan udara yang kotor dan menyengat adalah biangnya. Jakarta, menurut saya, bukanlah tempat yang ideal dan nyaman untuk berwisata atau sekedar jalan-jalan, apalagi jika kita harus menggunakan kendaraan umum. Kalau tidak benar-benar penting, saya lebih suka menghabiskan waktu libur berkumpul bersama keluarga di rumah.

Tetapi untuk tahun 2011 ini, kayaknya saya merasa punya kewajiban untuk menengok PRJ yang diselenggarakan dari tanggal 9 Juni sampai 10 Juli  2011 ini. Saya malu karena saya selalu gagap setiap kali ditanya soal PRJ oleh saudara-saudara saya di kampung di sebuah kota kecil di Jawa Tengah.

Selain itu, ada dua hal lain yang mendorong saya untuk pergi kesana. Pertama, adanya perubahan sistem pengoperasian KRL (Kereta Ril Listrik) dengan single operation. Kalau sebelumnya KRL Ekspress hanya berhenti di beberapa stasiun, kini semua KRL harus berhenti di setiap stasiun. Sebagai pelanggan setia KRL, saya harus mencoba track yang baru tersebut. Kedua, adanya penawaran fasilitas bus shuttle gratis yang akan mengantar dan menjemput pengunjung PRJ di stasiun Gambir.

Akhirnya pada tanggal 2 Juli 2011, saya berangkat juga ke PRJ. Setelah parkir motor di stasiun Depok, saya langsung naik KRL jurusan Jakarta Kota dan kemudian turun di stasiun Gambir.

Untuk urusan KRL, alhamdulillah berjalan lancar. Semuanya aman terkendali karena penumpang pada hari Sabtu jumlahnya memang tidak sebanyak hari-hari kerja biasanya.

Untuk bus antar jemput, saya harus menelan kekecewaan. Menurut keterangan seorang juru parkir yang ada di stasiun Gambir, bus baru melakukan antar jemput mulai jam 1 siang, padahal saya sudah tiba disana pada jam 9 pagi. Alamak, saya kemudian memilih naik bajaj menuju ke arena PRJ di Kemayoran.

Tiba di PRJ saya kaget juga, ternyata jumlah pengunjung sudah sangat banyak. Untuk membeli tiket masuk saja, kita harus mengantri cukup panjang, padahal loket yang disediakan jumlahnya cukup banyak. Pintu masuk ke arena PRJ juga tersedia dari berbagai arah.

Salah satu sudut PRJ

Pertanyaannya mengapa PRJ bisa menjadi magnet yang mampu menyedot sangat banyak pengunjung. Apa di Jakarta tidak ada event lain yang lebih menarik ? Ini adalah pertanyaan yang menarik. Saya mempunyai beberapa catatan yang mungkin dapat  menjadi jawaban dari pertanyaan di atas.

PRJ punya tradisi panjang

PRJ bukanlah event yang baru diselenggarakan kemarin sore, PRJ mempunyai sejarah yang cukup panjang. Event ini untuk pertama kalinya digelar pada tahun 1968, berarti PRJ sudah diselenggarakan secara rutin selama 43 tahun. Bukan waktu yang pendek bukan ?

PRJ, modern, profesional & tetap kokoh di atas tradisi

Dari tahun ke tahun, pihak event organizer (EO) PRJ tentu melakukan evaluasi dan terus menggali ide-ide kreatif agar penyelenggaraan PRJ dari tahun ke tahun menjadi semakin baik.

Dengan sejarah panjang ini, PRJ telah menjadi agenda penting tahunan yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Turis domestik maupun mancanegara banyak yang menyesuaikan jadwal kedatangannya ke Jakarta dengan pelaksanaan PRJ yang selalu diselenggarakan dalam rangka menyambut hari ulang tahun Jakarta. Selain PRJ, banyak event lain yang digelar untuk menarik para wisatawan untuk menghabiskan uangnya di Jakarta. Salah satunya yang digebyar besar-besaran adalah Jakarta Great Sale.

PRJ arena pameran multiproduk

Di Jakarta sering digelar berbagai pameran tingkat nasional dan internasional ; pameran buku, produk makanan, otomotif, komputer, furniture dan lain sebagainya. Biasanya pameran-pameran tersebut digelar sendiri-sendiri secara terpisah. Sementara PRJ menawarkan sesuatu yang lain. Berbagai produk tersebut dipamerkan dalam satu area. Sekali datang, pengunjung bisa melihat dan mencari berbagai produk baru di satu pameran, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.

Stand PRJ ditata sangat menarik

Untuk saya pribadi, stand pameran yang pertama kali menarik perhatian adalah stand dari instansi pemerintah, pusat maupun daerah. Dari sini kita dapat mengetahui dinamika pembangunan yang terjadi di berbagai tempat di Indonesia. Dari stand Pemerintah Provinsi DKI misalnya, kita dapat mengetahui rencana besar pemerintah untuk memecahkan problem kemacetan dengan membangun MRT (Mass Rapid Transit).

MRT di stand Pemprov DKI Jakarta

Di samping itu, sebenarnya ada unsur nostalgianya juga mengunjungi stand-stand instansi tersebut. Dulu, di kampung saya, pameran pembangunan rutin digelar setiap tahun dan stand yang paling menonjol adalah stand-stand seperti itu.

Stand Pemprov Bengkulu

PRJ menawarkan berbagai keunikan

Banyak acara digelar di PRJ ini, selain pameran multiproduk, acara-acara hiburan dari berbagai artis terkenal ibukota setiap harinya juga digelar di panggung yang disediakan khusus untuk itu. Penampilan para artis ini sangat menarik kalangan muda. Selain melihat pameran, mereka juga bisa bertemu dan berfoto narsis dengan para artis idola mereka.

Bagi orang tua yang membawa buah hatinya, di PRJ juga disediakan berbagai wahana permainan anak-anak yang dapat menghibur dan menarik perhatian mereka. Anak-anak pasti menyukai berbagai permainan yang disediakan di PRJ.

Wahana permainan anak

Bagi keluarga yang ingin berwisata kuliner, di PRJ juga tersedia berbagai makanan yang cukup dapat memancing selera dan memanjakan lidah. Tempat makan ini tersedia di berbagai sudut lokasi pameran.

Salah satu jenis makanan yang paling banyak dijual adalah kerak telur. Bagi pengunjung luar Jakarta tentu wajib mencoba makanan khas betawi ini. Belum disebut ke Jakarta kalau belum mencicipi kerak telur.

Abang penjual kerak telur

Keunikan PRJ ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Antara lain dari Walikota Osaka, Jepang, Kunio Hiramatsu, yang mengunjungi PRJ pada hari Sabtu, 9 Juli 2011. Ia menyebut event tersebut telah diselenggarakan secara modern, tertata dan berstandar internasional. Ia juga terkesan dengan berbagai produk unggulan yang dipamerkan pada acara tersebut. Bahkan ia menyebut PRJ sebagai sebuah festival, karena pengunjung tidak hanya bisa berbelanja, tetapi juga bisa menikmati berbagai hiburan yang sengaja digelar.

Pertunjukan Barongsai di PRJ

Termasuk dari keunikan PRJ tahun ini, Blogdetik menyelenggarakan “JAKARTA FAIR Blog Writing Contest” untuk para blogger mania.

Disamping hal-hal di atas, banyak hal lain yang bisa digali dan dikaji dari penyelenggaraan pameran ini,  misalnya dari segi putaran uang yang beredar atau kemampuan PRJ menyerap tenaga kerja lebih dari 20 ribu orang selama pameran dan lain sebagainya.

Capek jalan-jalan, boleh juga istirahat sejenak disini

Di luar catatan di atas, saya yakin masih banyak catatan lain yang membuat PRJ layak menjadi magnet yang mampu menyedot banyak pengunjung. Yang lain kira-kira apalagi ya ?

Tinggalkan komentar