Sampai Jumpa di Sail Sabang 2017!

Dari Sabang sampai Merauke

Berjajar pulau-pulau

Sambung-menyambung menjadi satu

Itulah Indonesia

Indonesia tanah airku

Aku berjanji padamu

Menjunjung tanah airku

Tanah airku Indonesia

Nama Sabang yang terletak di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) adalah nama yang sangat populer dan melekat di hati sebagian besar penduduk Indonesia. Bahkan mungkin nama kota ini lebih terkenal daripada kota Banda Aceh yang menjadi ibukota Provinsi NAD.

Lagu “Dari Sabang Sampai Merauke” yang diciptakan oleh R. Suharjo, atau sering ditulis juga dengan nama R. Soerarjo, termasuk lagu yang hampir pasti dihapal oleh seluruh siswa di Indonesia karena lagu ini sudah diajarkan kepada anak-anak sejak duduk di bangku taman kanak-kanak dan sekolah dasar.

Lagu berirama rancak ini bercerita tentang bagaimana seharusnya kita mencintai negeri kita yang wilayahnya membentang dari Sabang sampai Merauke dengan jajaran pulau-pulau yang sambung-menyambung menjadi satu.

sailsabang

Sail Sabang 2017, even yang sangat ditunggu-tunggu (Gambar diolah dari sailsabang2017.co.id)

Karena nama Sabang itu pula sejak lama saya ingin mengunjungi kota kepulauan yang berada di seberang utara pulau Sumatera ini. Dari berbagai informasi yang saya baca, konon kota ini mempunyai pemandangan alam yang luar biasa indahnya.

sailsabang1.jpg

Publikasi Sail Sabang 2017 lewat Instagram

Secara geografis, letak kota Sabang berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan India. Dengan letak yang sangat strategis tersebut, jika dikelola dengan serius Sabang bisa memainkan perannya sebagai Pelabuhan Hub Wisata Bahari Internasional.

Kesempatan itu Akhirnya Datang Juga

Alhamdulillah, kesempatan untuk mengunjungi kota yang berada di ujung paling barat Indonesia tersebut akhirnya datang juga ketika Badan Informasi Geospasial (BIG) mengumumkan pemenang lomba Blog “#Geospasial untuk Kita”. Tulisan saya tentang “Pos Lintas Batas Negara Skouw Jayapura dan Pentingnya Informasi Geospasial” tercatat sebagai pemenang ketiga.

Hadiahnya, selain uang, juga mengunjungi kota Sabang, waktunya direncanakan bersamaan dengan diselenggarakannya acara Sail Sabang 2017, tanggal 28 November sampai 5 Desember 2017.

aljohan.jpg

Lomba Blog BIG yang mengantarkan saya bisa jalan-jalan ke Sabang (Dokumen Prbadi)

Saya tentu sangat bergembira menerima hadiah tersebut. Setelah mendapat kesempatan mengunjungi Jayapura di ujung timur, kini saya mendapat kesempatan untuk mengunjungi Sabang di ujung barat.

Karena itu saya serius mempersiapkan diri agar kesempatan tersebut dapat saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Persiapan yang saya lakukan antara lain mencari berbagai seluk-beluk informasi tentang kota Sabang, tentang tempat wisata yang harus saya kunjungi, kuliner yang harus dicicipi, oleh-oleh khas, seni budaya dan adat-istiadat setempat.

0km.jpg

Tugu Nol Kilometer Sabang, termasuk dalam daftar tempat yang harus saya kunjungi (Gambar diolah dari iklantravel.com)

Salah satu tempat yang masuk daftar wajib kunjung adalah Tugu Nol Kilometer Sabang. Tugu ini merupakan penanda geografis unik wilayah ujung paling barat Indonesia dan menjadi perekat nusantara sebagaimana yang digambarkan dalam syair lagu di atas.

Selain berbagai obyek tersebut, tentu saja saya juga akan ikut menikmati kemeriahan acara Sail Sabang 2017 yang sudah direncanakan dan dipersiapkan secara matang sejak lama.

Untuk memeriahkan acara Sail Sabang 2017 tersebut, juga akan diselenggarakan acara Sabang Wonderful Expo dan Marine Expo yang akan digelar bersamaan dengan Sabang Expo. Dalam acara tersebut akan ditampilkan aneka festival seni dan budaya khas Aceh, kejuaraan parasut, lomba aerobik dan kompetisi selam.

Sail Sabang 2017

Sail Sabang 2017 merupakan rangkaian dari Sail Indonesia  yang mulai diselenggarakan sejak tahun 2001. Sail Indonesia merupakan perhelatan berbasis wisata bahari berupa rally perahu layar (yacht) dunia dari Darwin, Australia, ke perairan Indonesia, sebelum meneruskan pelayaran ke Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Sejak tahun 2009, namanya disesuaikan dengan nama daerah yang menjadi pusat tujuan utama atau tempat diselenggarakan puncak acaranya. Pada tahun 2009 namanya menjadi Sail Bunaken karena diselenggarakan di Bunaken, kemudian pada tahun 2010 menjadi Sail Banda, tahun 2011 Sail Wakatobi-Belitong, tahun 2012 Sail Morotai, tahun 2013 Sail Komodo, tahun 2014 Sail Raja Ampat, tahun 2015 Sail Tomini, tahun 2016 Sail Selat Karimata dan pada tahun 2017 ini adalah Sail Sabang.

sabang.jpg

Foto keindahan Pulau Weh dari Udara (Gambar diolah dari wego.co.id)

Acara  Sail Sabang 2017 ini melibatkan berbagai kementerian. Didukung langsung oleh Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan berada dibawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.

Untuk menyukseskan acara tersebut Pemerintah Provoinsi Aceh telah melakukan berbagai persiapan menyambut perhelatan besar Sail Sabang 2017, termasuk di antaranya membangun hotel baru yang berkolaborasi dengan Inna Group. Selain itu, juga terus membenahi berbagai fasilitas dan akomodasi daerah tujuan wisata dan mempromosikan Sail Sabang 2017 ke berbagai media.

Bagi Sabang sendiri, acara ini tentu diharapkan dapat memberikan berbagai keuntungan.  Selain menjadi lebih terkenal dan dapat menarik banyak wisatawan, berbagai acara dan festival yang diselenggarakan untuk memeriahkan Sail Sabang 2017 juga dapat dinikmati dan dapat mengangkat kesejahteraan sosial ekonomi  masyarakat setempat.

Sampai jumpa di Sail Sabang 2017!

Tinggalkan komentar